Sepertinya ada yang salah dengan negeri ini.
Entah kenapa, di negara ini hukum begitu kerasnya
pada maling ayam, nenek pemungut buah sisa, keluarga pemungut kakao sisa,
keluarga yang dianggap mencuri setelah ditipu oleh yang menuduh pencuri. Kalau
yang dirampok itu besar-besar, 100M, 23M, 40M hukumannya jauh lebih ringan
daripada mengambil yang kecil-kecil.
Dinegara ini berlaku kalimat
buat
apa ambil kecil hukumannya berat kalau bisa ambil besar hukumannya ringan.
Entah kenapa, dinegara ini agamanya selalu
dijadikan bahan omongan, katanya dijadikan panduan hidup, pedoman hidup. Tapi
rampok uang rakyat tidak pernah berhenti. Apa iya diagamanya diajarkan merampok
uang yg bukan haknya? Masa ada agama yg enak seperti itu, sepertinya tidak ah,
Eh apa saya yg tidak tau ada agama seperti itu? Entahlah.
Dinegara ini berlaku kalimat
Kata-kata
ketuhanan itu hanya metafor dan kiasan biar indah dan dianggap religius
sehingga makin banyak membuka pintu uang. Ya Tuhan, terimakasih Engkau membuka
lebih banyak lagi pintu rejeki untuk hamba, kalau bisa ditambah lagi Ya Tuhan.
Aku akan memanfatkan ini sebaik-baiknya
Ya Tuhan.
Entah kenapa, dinegara ini orang-orang bodoh
sering cari sensasi dengan ucapan, tindakan yang tidak masuk akal dilakukan
tapi ternyata dilakukan. Entah kenapa, sara dibawa-bawa, dituduh-tuduh satu
sama lain berasa paling benar. Pernah saya dengar filosofi dari rautan bulat
dengan cermin kecil dibawahnya adalah jika ingin memperbaiki sesuatu ngaca
dulu.
Ah kebetulan ada rautan disamping saya saat
ini, saya mau ngaca dulu.haha
Entah kenapa, entah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar