Hari ini sebelas hari saya punya istri, hehe....
3 hari lagi...
3 hari lagi saya nikah....
deg-degan....
dag dig dug der...
tiap malam ngapalin ijab qabul...ijabnya beda sama yang pernah didengar selama ini..hehehe....
semoga cuma sekali ucap dan selesai..
semoga jadi yang pertama dan terakhir..
deg-degan....
dag dig dug der...
tiap malam ngapalin ijab qabul...ijabnya beda sama yang pernah didengar selama ini..hehehe....
semoga cuma sekali ucap dan selesai..
semoga jadi yang pertama dan terakhir..
seumuran
semakin buka mata dan buka telinga dan juga buka hati...
sekarang saya hampir 24 atau 25 ya?hahaha..
entahlah..
yang pasti kali ini saya mau cerita tentang orang-orang yang seumuran dengan saya...
orang seumuran saya sudah ada yang jadi bos..
orang seumuran saya sudah ada yang jadi pegawai pemerintah..
orang seumuran saya sudah ada yang jadi karyawan teladan..
orang seumuran saya sudah ada yang punya anak 3..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa beli rumah 5..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa jalan-jalan ke luar negeri..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa melakukan ini itu..
orang seumuran saya (baru saja saya dengar) sudah ada yang bunuh diri..
sekarang saya hampir 24 atau 25 ya?hahaha..
entahlah..
yang pasti kali ini saya mau cerita tentang orang-orang yang seumuran dengan saya...
orang seumuran saya sudah ada yang jadi bos..
orang seumuran saya sudah ada yang jadi pegawai pemerintah..
orang seumuran saya sudah ada yang jadi karyawan teladan..
orang seumuran saya sudah ada yang punya anak 3..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa beli rumah 5..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa jalan-jalan ke luar negeri..
orang seumuran saya sudah ada yang bisa melakukan ini itu..
orang seumuran saya (baru saja saya dengar) sudah ada yang bunuh diri..
Personality Test
Motive [ Peace ]
Whites are motivated by Peace. They seek independence and require kindness. They resist confrontation at all costs. To them, feeling good is more important than being good. They are typically quiet by nature, process things very deeply and objectively with great clarity. Of all the colors, whites are the best listeners. They respect people who are direct but recoil from perceived hostility or verbal battle.ABOUT WHITE
Whites need their "alone time" and refuse to be controlled by others. Whites want to do things their own way and in their own time. They ask little of others and resent others demanding much of them. Whites are much stronger than people think, but are not often seen for their strength because they don't easily reveal their feelings. Whites are even-tempered, diplomatic, and the voice of reason; but can also be indecisive, unexpressive, and silently stubborn. When you deal with a WHITE, be kind, accept and support their individuality, and look for non-verbal clues to understand their feelings.kadang-kadang....
setiap jalan hidup manusia itu tersusun rapi seperti film, adegan per adegan, scene per scene..
awalnya bisa jadi membosankan atau membingungkan atau bahkan menegangkan..
tiap scene yang dilalui pasti ada perasaan yg dialami oleh aktornya..
bagian ini, adegan ini, scene ini, terasa berat saya jalanin..tapi sebisa mungkin saya gak mau menyerah, saya tetap berusaha dengan kemampuan yang ada, berusaha melawan semuanya yang menurut saya tidak adil..
saya mau berusaha, tidak ingin mengeluh..mengeluh itu cuma memberatkan..
gak mungkin juga saya marah2 ke Tuhan kan..hehe..jadi ya jalanin saja, entah nanti masuk neraka atau surga itu kuasa Tuhan,,yg saya yakini dan selalu saya dengar dari ustadz-ustadz di tv, masuk surga itu bukan karena amal seseorang tapi karena kebaikan Tuhan...seberapa besar pun amal seseorang itu tidak akan menggadaikan dosa yang dia lakukan baik secara sadar atau pun tidak sadar..
apakah menjadi ustadz itu pasti selalu orang alim? pasti masuk surga?
apakah menjadi pelacur itu takdir? atau pilihan? selalu banyak dosa? pasti masuk neraka?
saya tidak tahu.
tidak mengerti.
ah ini jadi ngelantur kemana-mana, haha, pikiiran saya akhir-akhir ini kadang suka berlayar kemana-mana. kadang ke venus atau ke mars, kadang ke jupiter, pernah juga ke saturnus..kadang menebus gunung kadang hanya bersantai diatas laut..
hadeuh makin ngelantur...
minggu, 4 agustus 2013,
saya lupa saya sudah sholat isya atau belum ya..
awalnya bisa jadi membosankan atau membingungkan atau bahkan menegangkan..
tiap scene yang dilalui pasti ada perasaan yg dialami oleh aktornya..
bagian ini, adegan ini, scene ini, terasa berat saya jalanin..tapi sebisa mungkin saya gak mau menyerah, saya tetap berusaha dengan kemampuan yang ada, berusaha melawan semuanya yang menurut saya tidak adil..
saya mau berusaha, tidak ingin mengeluh..mengeluh itu cuma memberatkan..
gak mungkin juga saya marah2 ke Tuhan kan..hehe..jadi ya jalanin saja, entah nanti masuk neraka atau surga itu kuasa Tuhan,,yg saya yakini dan selalu saya dengar dari ustadz-ustadz di tv, masuk surga itu bukan karena amal seseorang tapi karena kebaikan Tuhan...seberapa besar pun amal seseorang itu tidak akan menggadaikan dosa yang dia lakukan baik secara sadar atau pun tidak sadar..
apakah menjadi ustadz itu pasti selalu orang alim? pasti masuk surga?
apakah menjadi pelacur itu takdir? atau pilihan? selalu banyak dosa? pasti masuk neraka?
saya tidak tahu.
tidak mengerti.
ah ini jadi ngelantur kemana-mana, haha, pikiiran saya akhir-akhir ini kadang suka berlayar kemana-mana. kadang ke venus atau ke mars, kadang ke jupiter, pernah juga ke saturnus..kadang menebus gunung kadang hanya bersantai diatas laut..
hadeuh makin ngelantur...
minggu, 4 agustus 2013,
saya lupa saya sudah sholat isya atau belum ya..
numpang lewat
hidup numpang lewat itu bukan bagian dari rencana saya, haha...
tiap orang punya tujuan,
sekarang, nanti, besok, lusa, tahun depan
tiap orang punya tujuan,
kecil, sedang, besar
sayangnya gak semua tujuan itu tercapai dengan mulus.
banyak batu, kayu, beling, daun, ranting, iakot bahkan yang menghalangi dijalan.
apapun rintangannya, pilihannya untuk menyelesaikannya selalu sama
hadapi dan lewati atau menghindar dan berhenti.
sooooo siiiiimmmmpppppppllllllllleeeeeeee
pilihannya selalu ada di 2 saja...tidak lebih....
saya punya tujuan, kamu punya tujuan, anda punya tujuan..
masalah pasti ada didepannya, tinggal menghadapinya saja..
butuh keberanian??tentu.
mari sama2 meraih tujuan kita masing2 dan bersenang2 setelahnya.
Tidak butuh dikasihani
Saya tau saya sedang susah.
Saya tau orang-orang melihat saya sedang terpuruk.
Tapi itu bukan alasan untuk mengasihani saya.
Saya tidak butuh dikasihani.
Saya masih punya tangan yang sehat.
Saya masih punya kaki yang kuat buat melangkah.
Saya bisa selesaikan masalah saya sendiri.
Tak perlu bantuan, tak perlu kasihan.
Simpan saja rasa kasihan itu sendiri.
Kalau saya menerima rasa kasihan orang, menerima bantuan
orang,
Berarti saya telah menyerah dengan hidup saya.
Biar saja orang berpikir saya kepala batu.
Biar saja orang berpikir saya keras hati.
Saya punya rencana sendiri.
Saya tidak butuh rasa kasihan dari orang.
Saya masih bisa jalan sendiri.
Saya sadar sepenuhnya dengan jalan yang saya pilih.
Saya sadar dengan macam-macam perkataan orang.
Saya pilih untuk tetap dengan pandangan saya.
Saya sakit yang merasakan itu saya sendiri.
Saya susah yang merasakan itu saya sendiri.
Biarlah nanti saat senang saya membaginya dengan banyak
orang.
Karang asem
Terimakasih Tuhan, tapi sekarang saya bingung
Saya banyak berdoa padaMu Tuhan.
Permintaan saya banyak sekali padaMu Tuhan.
Tapi bukankah Engkau sendiri yang bilang bahwa Engkau suka
manusia memohon padaMu.
Aku melakukan salah satu yang Engkau sampaikan Tuhan.
Aku memohon padaMu.
Memohon dengan permohonan yang banyak.
Memohon dengan bertubi-tubi padaMu.
Engkau banyak memberi Tuhan.
Seperti julukanMu, Maha Pemberi.
Apa yang tidak saya minta Engkau beri.
Saya tidak minta bisa bernafas, Engkau beri.
Saya tidak minta bisa sholat, Engkau beri.
Saya tidak minta bertemu orang banyak, Engkau beri.
Saya tidak minta mata saya berkedip, Engaku beri.
Saya tidak minta rambut saya tumbuh, Engkau beri.
Engkau terlampau baik Tuhan.
Sayangnya Engkau tidak menginginkan satu hal pun dari kami.
Jikalau ada pun saya yakin tidak ada yang mampu memberinya
padaMu.
Engkau sudah banyak memberi, tapi Engkau makin senang jika
manusia lebih banyak meminta, memohon.
Saya banyak meminta padaMu.
Saya banyak memohon padaMu.
Terimakasih Tuhan untuk semua pemberianMu.
Terimakasih Tuhan untuk semua pemberianMu, yang bahkan tidak
saya minta.
Terimakasih Tuhan untuk semua pemberianMu, yang Engaku
berikan cuma-cuma.
Saya bingung, saya harus terus memohon atau berhenti
memohon?
Apa boleh saya terus memohon?
Apa boleh saya tidak memohon?
Terimakasih Tuhan, Tapi Sekarang Saya Bingung.
Alexander Malinaus Setiawan Sejati
Pada tahun 2347 M hiduplah
seorang janda kaya yang bernama Mak Rebon. Mak Rebon sudah hidup sejak tahun
856 M. Ia pernah mati sekali, beruntung masih ada sisa tulang belulangnya yang
tidak rusak karena terhimpit lapisan dalam es, ia berhasil dihidupkan kembali
dengan teknologi kloning yang semakin canggih. Mak Rebon memiliki seorang anak
bernama Alexander Malinaus Setiawan Sejati. Mak Rebon memanggilnya Malin.
Mereka tinggal di perkampungan elite di kota Port of Jak. Kota yang selama
beratus tahun dikenal sebagai Jakarta, ibukota Indonesia itu. Kini telah berubah
menjadi kota air seperti venezia di Italia pada abad 20an. Saat ini kota itu
bernama Port of Jak, bagian dari negara federal kesatuan terpimpin Jawa.
Kondisi perekonomian mereka
sangat berkecukupan. Semua yang Malin inginkan dipenuhi dengan menjentikan jari
saja. Hampir-hampir tidak ada keinginan yang tidak terpenuhi secara otomatis.
Kalaupun ada yang dirasakan kurang mungkin itu adalah bagaimana caranya berak
tanpa perlu harus ke jamban. Bagaimana caranya merubah kotoran dalam perut
menjadi gelombang radio dan mengirimnya ke jamban tanpa harus duduk dijamban.
Ternyata abad sudah berganti dengan pesat, urusan buang air dijamban tetap
dengan cara konvensional, duduk diatas jamban. Jamban boleh banyak teknologi
mulai dari air hangat, meja makan, wifi, webcam, hingga pijat sehat tetapi cara
orangnya membuang kotoran tetap konvensional.
Malin bosan dengan semua itu, ia
berencana pergi ke suatu daerah antah berantah untuk mencari pengalaman hidup.
Mak Rebon sangat Sayang pada Malin. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Malin.
Ia pun tidak ingin Malin tumbuh menjadi pria yang brengsek, kurang ajar, dan
tidak bertanggungjawab. Pernah suatu ketika Malin sedang ingin makan, robot
pembantunya tidak sengaja menjatuhkan centong nasi dikepala Malin. Kepalanya
luka hingga harus diopname 3 hari berikutnya. Ketika luka itu sembuh, luka
tersebut menjadi berbekas dikepalanya dan tidak bisa hilang.
Setelah Malin merasa dewasa, ia
memutuskan untuk pergi dari rumah karena bosan dengan semua
keserba-otomatisannya. Ia ingin menempuh perjalanan berliku demi sebuah
perjalanan hidup seperti di film-film yang ia saksikan dan buku-buku yang ia
baca. Pada mulanya Mak Rebon melarang Malin untuk pergi, sebab ia ingat
kejadian yang menimpa suaminya pada saat kehidupan pertamanya. Suami Mak Rebon
pergi dan tak kembali hingga bertahun-tahun, sebab itulah Mak Rebon bunuh diri
ketika itu. Ia tidak menginginkan kejadian itu berulang lagi. Sebisa mungkin
Mak Rebon melarang Malin untuk pergi, berbagai argumen dikemukakan, berbagai
prediksi disampaikan, berbagai bujuk rayu diucapkan. Namun tidak satu pun yang memupuskan
keinginan Malin untuk pergi. Pada akhirnya Mak Rebon menyerah dan dengan berat
hati mengijinkan Malin pergi.
Malin menumpang di kapal Atlantis
Corsair. Kapal mewah denga landasan pacu di dek paling atas. Hampir seperti
sebuah kota yang terapung di tengah lautan. Selama di kapal Malin banyak meniba
ilmu dari cerita-cerita semua orang di kapal tersebut. Dari sesama penumpang
hingga kelasi, dari anak kecil hingga orang tua. Ia merasa belajar banyak hal
dari kegiatannya itu. Bertahun-tahun Malin berlayar, melewati bermacam-macam
pulau. Suatu ketika, kapal yang dinaikin Malin dibajak oleh perompak. Perompak
ini turunan dari perompak Somalia yang terkenal dengan kegarangannya. Kapal Malin
diambil alih oleh para perompak itu. Semua penumpang mengalami neraka dunia
yang menyeramkan disana ketika itu. Ada yang dibunuh, dipotong, diumpan ke hiu,
dibuang ke laut, diperkosa, dijadikan mainan. Segala bentuk penyiksaan mereka
lakukan hingga semua penumpang dan awak kapal mati satu per satu. Malin
satu-satunya orang yang beruntung. Ia bisa selamat dengan masuk ke dalam tong
berisi sampah. Tong-tong itu dibuang begitu saja ke laut. Selama berhari-hari Malin
terombang-ambing gelombang laut yang ganas hingga akhirnya ia terdampar di
sebuah pulau. Tepat dibibir pantai terdapat hutan yang lebat. Malin berusaha
sekuat tenaga yang tersisa untuk menuju hutan yang ia harap akan tembus ke
kota.
Malin dan Penjudi Sabung Ayam
Malin benar-benar sendiri sekarang.
Dia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan. Dia terjatuh dibawah
sebuah pohon dan tidak sadarkan diri.
Berat rasanya kepala Malin,
seluruh dunia begitu berputar-putar, pandanganya kabur dan nanar. Dia coba
untuk mengenali tempatnya berada saat ini.
“rebahlah sebentar, kau kutemukan
pingsan dihutan tadi”
“oh..siapa anda? Dimana Saya” Malin
heran dan setengah pusing mendapati dirinya berada dalam rumah mungil yang
cukup hangat.
“istirahatlah lagi, nanti setelah
engkau cukup tenaga, baru aku jelasan dimana ini”
“ah iya, Saya masih sangat tidak
bertenaga”
Malin kembali tidur dengan
tingkat kepasrahan yang tinggi.
Beberapa jam kemudian Malin
tersadar, kali ini dengan energi yang sudah kembali total. Dia celingukan kanan
kiri mencari kejelasan. Selang beberapa lama ia bertemu dengan pemuda yang dia
lihat waktu ia setengah sadar tadi.
“hai kamu, sekarang bisa tolong
jelaskan dimana Saya, dan siapa anda?”
“Saya Candu Lurik, putra raja
yang dibuang dihutan, ini rumah Saya dan ibu Saya, siapa nama anda?”
“Saya Malin dari seberang, sedang
melakukan perjalanan, dimana awak kapal yang lain? Saya naik kapal tadi
sebelumnya, dimana awak kapal yang lain?”
“yang lain? Dimana? Tadi tidak
ada kapal, anda terdampar begitu saja, sendirian”
“hah? Apa? Saya dimana ini?
Negara apa? Kota apa?”
“haha, jangan lebay tuan, masih
di Indonesia juga ini, sekarang anda ada di kota Rumbanawa”
“kota Rumbanawa? Dimana itu? Gak
ada di peta ya?”
“haha, mungkin juga”
Mereka berdua ngobrol ngalor
ngidur selama berjam-jam. Dari obrolan itu Malin mengetahui bahwa Candu Lurik
adalah anak Bupati Rumbanawa yang dia sebut Raja sebelumnya. Candu Lurik
berkisah kalau dia dibuang ke hutan oleh istri simpanan ayahnya yang iri
terhadap ibunya. Ibunya sekarang sudah tua renta dan lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk berdoa.
Sehari-hari Candu Lurik mencari
kayu bakar dan buah-buahan dihutan, sesekali ia ikut sabung ayam di kota untuk
mendapatkan sejumlah uang. Suatu hari ia mendapati telur emas dibawah sebuah
pohon rindang. Baru saja dia memegang
telur tersebut, telur itu langsung menetas begitu saja. Keluarnya anak
ayam yang dalam satu jam menjadi ayam jago yang perkasa.
Ayam jago itu sangatlah perkasa,
cekernya seakan-akan terbuat dari logam. Begitu mata mereka saling menatap,
ayam jago itu berkokok “kukuruyuukk..Candu Lurik tinggal ditengah hutan, Anak Bupati Rumbanawa dari istri yang
dbuang”. Candu Lurik begitu takjub dengan kemampuan ayam jago tersebut,
kemudian dia menemui ibunya dan menceritakan pengalamannya. Dari ibunya ia
mengetahui dengan jelas asal usul dirinya dan mengapa ia berada di tengah hutan
seperti sekarang ini.
Candu Lurik bertekad untuk
menemui ayahnya dan mengungkap kejahatan istri kedua ayahnya tersebut. Di
Kabupaten Rumbanawa, Bupatinya terkenal sangat suka sabung ayam. Dialah
pengagas diadakan kejuaran sabung ayam tingkat kabupaten dengan hadiah yang
sangat tinggi. Sekilas bukan judi, tapi tetap saja itu suatu bentuk judi
terselubung. Penyakit ini menjangkiti seluruh lapisan masyarakat Rumbanawa,
dari kota hingga pelosok hutan, tidak terkecuali Candu Lurik.
Keesokan paginya merupakan hari
pertama kejuaran sabung ayam itu, Candu Lurik pun mengajak Malin untuk
menemaninya. Kejuaraan itu memiliki sistem seleksi seperti kejuaraan lainnya.
Putaran pertama merupakan babak seleksi yang dimulai dari pasar-pasar. Sistem
perjudian pun sudah masuk kedalam kejuaraan ini sejak awal dimulai. Candu Lurik
dan Malin mulai mengeluarkan ayam jagonya dan memasang taruhan yang sangat
besar. Malin yang sebelumnya tidak pernah mengerti judi, diajari perlahan-lahan
oleh Candu Lurik, hingga ia sampai pada taraf mumpuni judi. Sesuai dengan
dugaan Candu Lurik, semua lawannya dilibas dengan mudah. Yang menarik setiap
ayam Candu Lurik menang, ayam itu selalu berkokok hal yang sama “kukuruyuukk..Candu
Lurik tinggal ditengah hutan, Anak Bupati
Rumbanawa dari istri yang dbuang”.
Dalam waktu singkat, berita
tersebut sampai ke telinga raja yang sedang sibuk mengurusi perceraiannya
dengan istri yang baru dua hari dinikahinya. Kemahalan, itu alasan yang selalu
ia ungkapkan pada wartawan yang mengejarnya. Bupati pun panas hatinya mendengar
ada ayam yang menyebut-nyebut namanya. Dia takut masyarakat tidak lagi
menganggap dia religius dan spiritualis. Maka dengan seluruh kemampuan yang ia
miliki dengan memanfaatkan semua kewenangannya sabagai Bupati, ia mencari
pemuda yang mengaku anaknya itu.
Candu Lurik tahu ia dicari-cari
maka ia sengaja menampakkan diri. Berbeda dengan Malin yang ketakutan setengah
mati. Dengan hanya butuh waktu dua jam, Candu Lurik dan Malin ditangkap dan
dibawa ke hadapan Bupati. Bupati tidak mau memandang keduanya. Dengan sikap
yang menuhankan diri sendiri, ia memerintahkan Candu Lurik untuk melepas
ayamnya. Bupati menantang Candu Lurik untuk sabung ayam dengan ayam miliknya.
Sebelum itu sang Bupati mengumbar janji, jika ia menang Candu Lurik dan Malin
harus bersedia dimutalasi dalam keadaan hidup, sedangkan jika Bupati kalah, ia
akan menyerahkan setengah wilayahnya untuk Candu Lurik dan Malin. Sungguh suatu
perjudian yang sangat massif.
Kedua ayam tersebut bertarung
mati-matian demi kepuasan tuannya masing-masing. Namun dengan ceker yang
terbuat dari logam, ayam Candu Lurik menang dengan mudahnya. Ayam Candu Lurik
pun berkokok seperti biasa “kukuruyuukk..Candu Lurik tinggal ditengah
hutan, Anak Bupati Rumbanawa dari istri
yang dbuang”. Mendengar hal itu Bupati merasa amat malu, janji yang umbar
sebelumnya sebisa mungkin ia tunda-tunda. Ia ingin mengadakan penyidikan dan
penyelidikan terkait pembicaraan ayam jago Candu Lurik tersebut. Ia juga
mengadakan verifikasi dan autopsi untuk mengetahui kebenaran ayam tersebut. Candu
Lurik dan Malin pun marah atas sikap inkonsisten sang Bupati. Mereka
berteriak-teriak membabi buta didepan sang Bupati, hingga Bupati murka dan
mereka dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan.
Didalam LP, Candu Lurik dan Malin
geram bukan main. Bukan saja terhadap hasil pertandingan tetapi juga pada sikap
sang Bupati. Didalam LP, Candu Lurik menghasut para napi dan juga sipir yang
selalu digaji kecil oleh Bupati. Dengan kemampuan khas penjudi yaitu berbohong
ia mampu menggerakkan seluruh isi LP untuk menentang sang Bupati. Malin begitu
takjub dengan kemampuan kawannya ini, dalam hati ia akan belajar semua hal dari
Candu Lurik.
Dimalam yang pekat itu, Candu
Lurik dan seluruh isi LP berada dalam komandonya. Ia memerintahkan semua orang
untuk menuju rumah sang Bupati. Disini muncul satu masalah baru, sang Bupati
mempunyai 9 orang istri yang selalu digilir permalamnya. Malam ini entah ia
berada dirumah istri yang mana. Candu Lurik pun membagi semua orang yang ada
disana untuk menjadi 9 tim yang akan menyerang seluruh rumah istri sang Bupati.
Pukul sembilan malam semua orang bergerak dibawah komando Candu Lurik, begitu
juga Malin.
Candu Lurik dan Malin mendatangi
rumah istri ke-4 sang Bupati. Sesampainya disana, ia mendapati pemandangan yang
menjijikan, sang Bupati sedang melakukan suatu pesta yang tidak pernah
terpikirkan. Dikamar rumah itu, sang Bupati dan 9 orang istrinya tanpa sehelai
benang pun sedang melakukan pesta seks. Karena sedang seru-serunya bersama 9
orang istrinya itu, sang Bupati tidak menyadari ada kerumunan orang sudah
mengepung rumahnya.
Candu Lurik dan Malin menghubungi
ke-8 tim lainnya untuk segera datang ke rumah istri ke-4 sang Bupati. Dalam 10
menit, semua tim tersebut sudah terkumpul dengan rapinya. Candu Lurik dan Malin
dengan tanpa suara, memulai pendobrakan itu. Kesemua orang itu masuk secara
bersamaan kedalam rumah tersebut, kemudian menuju kamar sang Bupati yang sedang
pesta seks tersebut. Sang Bupati dihajar habis-habisan, istri-istri sang Bupati
dipaksa melayani orang-orang yang menyeranganya. Hampir dua jam sang Bupati dan
istri-istrinya dijadikan bulan-bulanan massa. Setelah mereka merasa puas,
mereka merantai sang Bupati dan ke-9 istrinya dan mengaraknya dijalanan.
Masyarakat yang selama ini merasa
tertekan oleh sikap represif sang Bupati tidak mengacuhkan keadaan Bupati yang
sudah hampir sekarat. Satu per satu orang yang ada dijalan menyematkan satu
pukulan ke wajah ataupun ke perut sang Bupati. Candu Lurik memutuskan untuk
membuang sang Bupati dan ke-9 istri ke danau. Kaki mereka semua diikat dengan
batu besar dan dijatuhkan dari atas jembatan.
Hingga pagi keadaan sunyi senyap.
Siang itu di kantor sang Bupati, Candu Lurik mengangkat dirinya sendiri sebagai
Bupati, dan Malin menjadi asisten pribadinya. Sejak saat ini kabupaten
Rumbanawa menjadi terkenal sebagai kota casino terbesar di dunia.
bersambung..........................................
Pikiran Cuti (2)
Saya harap saya bisa memberikan cuti untuk pikiran saya
sendiri.
Saya letih terus menerus seperti ini.
Sebentar saja, agar pikiran ini bisa rileks.
Dan mungkin setelah itu pikiran ini bisa kembali jernih
lagi.
Pikiran cuti (1)
Terlalu banyak mikir, itu yang hampir pasti terjadi pada
saya. Mikir ini, mikir itu. Semua dipikirin gak ada habisnya. Dipikir, dipikir,
dipikir terus sampai-sampai rambut pun gak kuat lagi nempel dikepala.
Mau makan mikir, mau tidur mikir, mau jalan mikir, mau duduk
mikir, mau ngomong juga mikir. Semuanya dipikir, dipikir, dipikir. Sampai saat
ini cuma nafas yang gak perlu mikir, Cuma ngedip yang gak perlu mikir, Cuma
jantung berdetak yang gak perlu mikir. Selain itu semuanya mikir.
Punya temen mikir, gak punya temen makin mikir. Punya duit
mikir, gak punya duit makin mikir. Sakit mikir, gak sakit makin mikir. Gerak
mikir, gak gerak makin mikir.
Saya pengan cuti. Saya pengen kasih cuti pikiran saya. Biar
bisa istirahat sejenak. Barang sejenak. Biar pikiran liburan sehari dua hari.
Cuti sana, jangan mikir.
Cuti mikir, gak cuti makin mikir.
Tujuan hidup
Apa tujuan hidupmu?
Sudah jelaskah tujuan hidupmu?
Ingin jadi ini ingin jadi itu, apa itu semua termasuk tujuan
hidup?
Bagaimana jika keinginan itu tidak terlaksana?
Bagaimana jika ditengah jalan, terlalu banyak rintangan yang
tidak bisa dilalui?
Masih adakan jalan memutar menuju tujuan hidupmu?
Atau tujuan hidupmu berubah?
Setelah ditendang dari kantor karena sakit, saya terus
berpikir.
Apa sebenarnya tujuan hidup saya?
Selama ini saya hanya menjalani hidup seperti kebanyakan
orang.
Sd, smp, lalu sma, kemudian kuliah, setelah itu seharusnya
bekerja.
Sama seperti orang banyak.
Tapi apa mau dikata, semua berubah semenjak saya tau terkena
penyakit ini.
Hepatitis b.
Mungkin tidak seganas HIV tapi pasti dia mempunyai kadar
perusakan yang tidak sedikit didalam tubuh.
Saya tidak berharap terus menerus bergantung pada obat,
terus seumur hidup berdampingan dengan penyakit ini.
Dalam perenungan inilah, saya memikirkan kembali apa tujuan
hidup saya.
Dengan semua masalah yang saya dera, semua masalah yang ada
didepan mata saya.
Apa tujuan saya?
Apa tujuan itu sama dengan cita-cita?
Sungguhpun saya tidak tau apa jawaban yang harus diberikan
ketika orang bertanya apa cita-cita saya?
Saya pikir cita-cita hanya sebatas untuk anak kecil, ingin
jadi dokter, insinyur, tentara, pilot, polisi.
Saya tidak yakin pertanyaan itu cocok ditanyakan untuk orang
yang sudah lewat masa anak-anak.
Saya selalu bingung jika ditanya apa cita-cita saya.
Seusia ini ditanya cita-cita.
Apakah menjadi orang kaya itu termasuk cita-cita? Harusnya
menyebutkan menjadi manajer ini manajer itu sebagai cita-cita? Begitu sempitnya
hidup saya hingga harus menyebut menjadi manajer sebagai cita-cita?
Kembali lagi pada tujuan hidup. Apa sebenarnya tujuan hidup
saya.
Dalam perenungan ini mungkin saya mendapatkan jawabannya.
Tujuan hidup saya adalah keadilan.
Mungkin ketika saya menyebut kata ini sebagai tujuan hidup
saya, banyak orang tertawa, tersenyum sinis, mengganggap saya bodoh.
Tapi memang yang saya kejar selama ini dan baru saya sadari
adalah keadilan.
Keadilan bukan hanya sebatas keadilan yang disebut-sebut
orang dalam tv. Keadilan yang mereka sebut-sebut hanya sebagian kecil dari
keadilan itu sendiri. Mereka terlalu sering menyebutkan keadilan hukum sehingga
setiap orang yang mendengar kata keadilan pasti tertuju pada keadilan hukum.
Orang-orang sudah dicuci otak secara tidak sadar.
Lalu, apa keadilan yang jadi tujuan hidup saya itu?
Disadari atau tidak, diakui atau tidak, seluruh kehidupan
kita dituntut dan dituntun oleh rasa keadilan. Adil itu luas. Adil itu tidak
harus bertoga. Adil itu tidak hanya dipengadilan.
Sejak mata terbuka hingga tertutup yang ada adalah keadilan.
Keadilan bagi tubuh kita yang butuh minum dan makan.
Kebutuhan rohani yang adil antara Tuhan dengan manusia sekitarnya. Keadilan
dalam masalah, keadilan dalam cinta, keadilan dalam bekerja, keadilan dalam
keluarga, keadilan dalam membesarkan anak.
Keadilan dalam keluarga, bahwa setiap orang tua harus adil
antara keduanya dalam membesarkan anaknya, bahwa orang tua harus bersikap adil
terhadap dirinya sendiri dan anaknya.
Keadilan dalam bertetangga, meminta maaf apabilan mengganggu
tetangganya walaupun tetangganya tersebut tidak bilang.
Keadilan dalam cinta, adil berbagi rasa dan simpati juga
empati.
Keadilan itu luas, dari hal kecil hingga besar.
Saya ingin berbuat adil dengan hati saya. Yang sekali lagi
baru saya sadari, saya dulu bisa tenang karena bisa membagi hati saya. Untuk
kepuasan saya sendiri dan membantu orang banyak. Satu hal yang tidak bisa saya
lakukan sekarang karena tidak mempunyai wadah untuk mengeluarkan semua keinginan
saya sendiri.
Semoga memang benar-benar ini tujuan hidup saya yang saya
cari selama ini. Atau mungkin saya harus mencari lagi, sebenernya untuk apa
saya hidup?
Berbagi sedih, berbagi senang
Ketika ada suatu kejadian sedih yang menimpa kita, hampir
pasti semua orang akan merasa simpati maupun empati atau dalam bahasa yang
lebih populer lagi kasihan jika tidak ada orang yang dapat dijadikan teman atau
tempat cerita. Sendiri meratapi kesedihan yang menimpa.
Tapi, itukah kesedihan yang sebenar-benarnya?
Seandainya, ketika kita sedang merasakan kesenangan,
kegembiraan, kebahagiaan, namun disaat itu pula kita tidak memiliki teman untuk
berbagi semua itu, itukah yang disebut dengan kebahagiaan sebenar-benarnya?
Untuk saya, lebih baik saya sendiri dalam kesedihan daripada
sendiri dalam kebahagiaan.
Saya lebih merasa senang ketika kesedihan yang saya alami,
saya rasakan, saya cari sendiri solusinya, saya cari sendiri pemecahannya.
Karena yang tau obatnya untuk itu adalah diri saya sendiri, bukan orang lain.
Tapi, ketika mendapatkan kebahagiaan, saya ingin membaginya
dengan yang lain. Andaikan kebahagiaan saya itu adalah acara ulangtahun, maka
saya ingin mengadakannya dan dihadiri oleh teman-teman saya. Bukan sendirian
merasakannya.
SKUPKPDMBIKPPNYDOPYSSB
Organisasi itu namanya SKUPKPDMBIKPPNYDOPYSSB.
Kepanjangannya:
Solidaritas Kemanusiaan Untuk Para Korban Pengambinghitaman Dan Masyarakat
Bingung Indonesia Korban Praktek Pembodohan Nasional Yang Dilakukan Oleh
Pemerintah Yang Sekarang Sedang Berkuasa.
Selaras
Bangsa Indonesia tidak punya kosakata untuk ‘hukum’ dan
‘adil’. Keduanya kita import dari bahasa Arab. Kalau ternyata ada, entah dari
bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Madura atau manapun, saya mengusulkan kata
‘hukum’ dan ‘adil’ itu segera diganti dengan milik kita yang asli, agar kita
punya keberangkatan hokum dan keadilan yang mantap dan relevan dengan sejarah
kita sendiri.
Yang kita punya adalah kata ‘laras’. Selaras. Yang kita bangun
adalah keselarasan. Tak apa mencuri, asalkan mekanismenya bisa diselaraskan.
Kita korupsi bareng-bareng di tempat masing-masing, dengan kesepakatan bahwa
semua kita sama-sama menjaga keselasaran. Pemimpin bangsa adalah Kepala Pemelihara
Keselarasan Nasional. Siapa harus dihukum dan siapa harus dipertahankan,
pedomannya adalah mempertahankan keselarasan yang sudah terlanjur dibangun dan
diformasikan, bukan obyektivitas hukum atau keadilan.
Bangsa kita menomersatukan ‘norma’, menomerduakan ‘nilai’.
Nilai mengikat setiap orang untuk tidak mencuri di manapun, kapanpun dan dalam
keadaan apapun. Norma adalah kesepakatan bersama, terutama kesepakatan di
antara mereka yang berkuasa untuk selaras. Tidak masalah kita langgar
undang-undang, hukum dan moral, asalkan tetap selaras dan citranya tetap bisa
kita bikin tampak baik-baik saja. Kita jangan lakukan ini atau itu, prinsipnya
bukan ini tidak benar dan itu tidak baik, melainkan yang kita jaga adalah “apa
kata tetangga”.
Kalau kita menangkap maling di kampung, kita bentak dia —
“Jangan seenaknya berbuat di kampung kami, kalau mau mencuri jangan di sini!”.
Prinsipnya bukan maling itu tidak boleh, melainkan ada norma yang berlaku di
kampung sini bahwa jangan ada yang tampak mencuri. Mencuri tak ada, tapi jangan
kelihatan mencuri. Melanggar hukum dan keadilan itu soal tahu sama tahu, yang
tidak boleh adalah melanggar keselarasan.
Perbenturan antara KPK dengan Polri dan Pemerintah secara
keseluruhan adalah perbenturan antara keadilan melawan keselarasan. Yang
mungkin tidak terlalu disadari oleh Bibit dan Chandra adalah bahwa mereka itu
perusak keselarasan. Mereka juga belum paham benar bahwa di Negara Kesatuan
Republik Selaras Indonesia, hukum dan keadilan harus patuh kepada keselarasan.
Mereka tidak boleh merusak pekerjaan para petugas keselarasan nasional. Satu
langkah saja lagi hukum dan keadilan melakukan ketidaktaatan kepada
keselarasan, maka ia akan diberi label anarkisme atau makar.
_cak nun_
_cak nun_
Kiamat
“Yaumul Qiyamat pasti tiba. Yaum itu Hari, Qiyamat
itu Kebangkitan. Hari Kebangkitan peradaban baru dunia yang dipimpin oleh
Indonesia”.
“Jangan mendahului Tuhan, nanti malah dibatalkan”.
“Lha ya itu maksud saya, Kiai, kengerian 2012 itu kita omong-omongkan terus supaya Tuhan tersinggung sehingga membatalkan. Cuma masalahnya bagaimana dengan hukum, keadilan dan keselarasan itu, Kiai?”
_cak nun_
Kenapa Aku?
Mungkin adalah hal yang lumrah jika seseorang
ketika ditimpa musibah, ketidaksenangan, kesialan, fitnah, ataupun hal buruk
yang lainnya mengatakan,
” Ya
Tuhan, kenapa aku yang harus mengalami ini?”
Bagaimana tidak lumrah, hampir semua orang
juga mengatakan seperti itu. Walaupun terkadar ada juga yang memberikan nasihat
dan penguatan seperti
“Tuhan,
tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya”.
Kata-kata itu mungkin akan didengarnya,
kemudian untuk sesaat diresapi, tak lama. Setelahnya, pertanyaan itu kembali
lagi mengelayut dihatinya.
“Kenapa,
kenapa, kenapa?”
Ada satu hal besar yang sungguh kita lupakan,
ketika diberi kesenangan, kebahagian, keceriaan, keriangan, pernahkan kita
bertanya,
“Kenapa
aku yang menerima semua kesenangan, kebahagian, keceriaan, keriangan ini Ya
Tuhan?”
Baju.
Ini tentang baju, yg sehari-hari dipakai, yg
sehari-hari dicuci, yg sehari-hari disetrika.
Baju punya dialeg sendiri yg menggambarkan
orang yang memakainya.
Macam-macam bunyinya dari yg nyaring seperti
TOA masjid sampai yang samar tapi berbau dahsyat seperti kentut.
Baju menentukan status sosial seseorang dalam
masyarakat, lebih tepatnya pada kelompoknya.
Baju kaos putih bersih yang murah sekalipun
ketika dipakai seorang gembel membuatnya menjadi primadona sesaat dikampung
gembel.
Baju kumal dekil bin apek meskipun mahal
sekalipun ketika dipakai seorang dosen pasti membuatnya jadi bahan obrolan
diam-diam mahasiswanya, dosen lainnya, staf akademiknya, rektornya, bahkan
hingga ob gedung sampai-sampai pedagang asongan yang mangkal depan gerbang
kampus.
Begitulah status baju dibadan seseorang.
Untuk datang ke pesta, tentulah kita mencari
baju yang pantas agar dapat diterima dikelompok yang kita datangi, meskipun harus
membeli terlebih dahulu dengan harga yang tidak murah. Semua daya dilakukan
untuk menempatkan diri pada status yang sama dengan kelompoknya. Baju menjadi
perwakilan pertama dari status sosialnya tanpa perlu bicara panjang lebar.
Begitulah status baju dibadan seseorang.
Untuk datang ke perumahan gembel, tentu kita
pun harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang hendak didatangi. Sungguh tidak
mungkin datang ke perkampungan gembel dengan baju yang mewah, glamour,
mengkilat, dan licin sampai-sampai lalat pun terpeleset ketika berniat hinggap
disana.
Masalah yang besar ketika harus mencari baju gembel, tidak ada satupun
toko yang menjual baju gembel. Baju gembel tidak bisa dibeli. Baju gembel
bahkan tidak dapat dibuat. Lihat saja sinetron ataupun film-film box office
sekalipun tidak bisa membuat baju gembel sama seperti gembel-gembel aslinya.
Gembel akan terlihat berwibawa meskipun sesaat
ketika memakai baju mewah, tapi tak ada orang yang bisa terlihat seperti gembel
meskipun hanya sesaat hanya dengan memakai baju gembel.
Sungguh mencengangkan bukan?
apa iya durkaha?
Dasar anak kurang ajar, anak durhaka
Dasar anak gak tau diri, anak durhaka
Dasar anak songong, anak durhaka
Dasar anak gak tau aturan, anak durhaka
Durhaka, tentu semua orang sudah pasti pernah
mendengar kata ini. Bagaimana tidak, sejak kecil kita sudah dicekoki kalimat
“jangan melawan orang tua, nanti jadi anak durhaka, dikutuk jadi batu”. Ya, itu
sepenggal kisah yang kita tau dari semenjak kita mulai mengerti apa itu cerita
dan merasa senang mendengar atau bahkan membaca cerita.
Dalam pemahaman masyarakat kita, saya, anda
dan semuanya pasti bersepakat dengan apa yang disebut dengan durhaka itu, dan
bahkan disadari atau tidak kita pun pasti bersepakat dengan subjek yang disebut
durhaka itu. Pemahaman kita tentang durhaka adalah seorang anak yang melawan
orang tuanya yang sudah merawat dan membesarkan dirinya sedari kecil hingga
dewasa. Perlawanannya seperti apa? Apapun bentuk perlawanannya sudah pasti bisa
disebut dengan perbuatan durhaka.
Dari pemahaman kita diatas sudah barang tentu
–jika memang pemahaman itu sudah mengakar dan menancap tajam dalam hati dan
pikiran kita- perbuatan durhaka termasuk perbuatan yang tercela. Jika
ditanyakan pada satu kelas berisi 40 orang anak, pasti tidak ada yang
mengacungkan jari ketika ditanya siapa yang ingin menjadi anak durhaka. Hal itu
jelas sekali mengakar dan mengikat perilaku kita pada norma-norma kebaikan yang
memang bertujuan untuk terus menjaga manusia tetap pada koridor kemanusiaanya
dan menjadi manusia yang lebih baik lagi dimasa depan yang ia pilih nantinya.
Ketika kita melihat masalah ini dari subyeknya
yaitu anak, hal ini dapat ditangkap dengan jelas. Akan tetapi bagaimana jika
yang melakukannya adalah orang tuanya? Orang tua yang dianggap sebagai suatu
kebaikan bagi anaknya mungkinkah melakukan itu? Jawabanya tentu TIDAK TERTUTUP
KEMUNGKINAN HAL ITU TERJADI.
Apakah jika kita seorang anak yang melawan
orang tua sebab orang tua tersebut tidak peduli dengan keadaan keluarganya
dapat disebut anak durhaka?
Apakah jika kita seorang anak yang melawan
orang tua sebab orang tua tersebut hanya bekerja untuk dirinya sendiri, untuk
segala kesenangan dirinya sendiri, untuk bisa bersolek didepan orang banyak
tapi tidak peduli keluarganya dapat disebut dengan anak durhaka?
Apakah jika kita seorang anak yang melawan
orang tua sebab orang tua tersebut tidak memberi nafkah lahir selama berpuluh
tahun dan hanya sibuk dengan segala kepentingannya sendiri tanpa peduli dengan
keluarganya dapat disebut dengan anak durhaka?
Apakah jika kita seorang anak yang melawan
orang tua sebab orang tua tersebut tidak dapat memberikan contoh yang baik
dalam berperilaku kepada keluarganya dapat disebut dengan anak durhaka?
Jika anak yang melawan orangtuanya yang sudah
merawat dan membesarkannya sedari kecil hingga dewasa disebut dengan anak
durhaka, lalu apa sebutan untuk orangtua yang tidak peduli dengan keluarga,
istri dan anaknya?
Bisakan
disebut dengan orang tua yang durhaka?
Lalu apakah anak yang melawan orangtuanya
tersebut termasuk orang baik, termasuk yang benar karena dia membela
kepentingan anggota keluarganya yang lain?
Lalu apa sebutannya?
Mungkinkah kita secara sadar atau tidak
melawan orangtua kita? Mana yang kita lawan sebenarnya, orangtua yang merawat
kita atau yang acuh dengan kita?
Atau mungkin memang hanya ada sebutan bagi
anak yang melawan orangtuanya yang merawat dan membesarkannya sedari kecil,
selebihnya tidak ada.
Tidak pernah ada cerita rakyat tentang
orangtua yang tidak perduli pada anaknya, hanya ada cerita sinetron yang juga
terkontaminasi unsur-unsur merusak otak.
Lalu apa jawabannya?
Kisah seorang atlet lempar cakram yang durhaka
Selang beberapa bulan lagi, kejuaraan olahraga
seasia yang terkenal seantero jagad akan dimulai. Kali ini tempat
penyelenggarannya diadakan di Indonesia. Dalam voting penentuan tempat yang
diadakan oleh komite-komite olahraga elit diseantero asia, Jakarta menang telak
dengan perolehan suara nyaris bulat. Ketika itu memang tidak ada kota-kota
diasia yang mampu menandingi keindahan kota Jakarta.
Demi menyukseskan penyelenggaran kali ini dan
merebut semua mendali emas disemua nomor dan bidang maka pemerintah pun
melakukan audisi bagi seluruh warga yang merasa mampu mewakili Indonesia
dikancah itu. Tidak terkecuali Ramijan, seorang lelaki berperawakan kekar dan
sangar dari salah satu desa dipinggiran kota Jakarta. Ramijan memiliki tangan
yang kuat, semua orang mengenal kekuatan tangan Ramijan. Dengan hanya satu
helaan nafas, Ramijan mampu menarik sebuah truk bermuatan kayu gelondongan
dengan satu tangan sejauh puluhan meter.
Ramijan pun menyadari kelebihannya itu, maka
dengan seksama ia meneliti semua nomor cabang yang dilombakan di kejuaraan itu.
Dengan berfokus pada kekuatan tangannya, pilihan akhir Ramijan jatuh pada
lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru. Dia mengamati atlet tolak
peluru ketika ada pertandingan di tv, menurutnya cara melempar pada tolak
peluru tidak mampu membuatnya memecahkan rekor yang fenomenal. Ia pun meneliti
lempar lembing, menurutnya bidang genggaman tangan pada lembing juga sangat
kecil, sehingga tidak memungkinkan lembing tersebut akan mampu menahan kekuatan
tangannya. Terakhir ia mengamati lempar cakram, dia tersenyum-senyum senang.
“mungkin inilah olahraga yang jadi peganganku” dalam hati Ramijan.
Menurutnya,
bidang lempar cakram lebih luar dibanding dengan dua cabang sebelumnya. Ia pun
membulatkan tekad untuk berlatih dengan giat agar mampu membuat rekor fenomenal
dan menjadi rajadiraja di cabang lempar cakram.
Hari demi hari Ramijan terus berlatih dengan
semangat yang menggebu, tidak peduli siang dan malam. Ia pun meninggalkan semua
pekerjaannya. Halaman belakang rumah yang dipakainya untuk berlatih sudah tidak
terlihat rumput gajah yang ditanam sebelumnya. Semuanya hilang.
Ditengah-tengah semangatnya yang menggebu-gebu
untuk berlatih lempar cakram, ia mendengar ibunya memanggil.
Ibu :
“Jan, tolong timbakan air dari sumur, penuhin ember besar dibelakang, ibu mau
cuci baju”
Ramijan: “sebentar bu..”
Ramijan terus berlatih dengan nafas yang tidak
habis-habis, hingga berlalu waktu sampai 2 jam.
Ibu :”Jan,
airnya sudah ditimba belum? Ibu mau cuci baju ini”
Ramijan:”belum bu, sebentar lagi”
Ramijan terus-terusan berlatih, hingga waktu
menjelang sore
Ibu :”Jan,
udah mau sore ini, udah ditimba belum airnya? Cuciannya banyak ini”
Ramijan:”tanggung bu, sesi 2 nih latiannya”
Baru saja Ramijan melepas cakram ditangannya, ibunya berteriak
Ibu :”Dasar
anak gak tau diri, disuruh dari tadi ntar-ntar terus, ibu kutuk kamu jadi Batu”
JGGGGEEEEEEERRRRR!!!!
Tiba-tiba langit menjadi gelap gulita, sesaat
kemudian kembali terlihat matahari sore yang cerah. Dan dihalaman belakang yang
tidak lagi terdapat rumput gajah, ramijan berubah menjadi patung dengan posisi terakhirnya.
Sebenarnya masih banyak lagi cerita lainnya,
seperti Pak Tani yang Durhaka, Pengendara Kuda dan Ketujuh Kuda yang Durhaka,
Sepasang Muda-Mudi yang Durhaka, Gajah yang Durhaka, Pemuda dengan bakul api yang Durhaka dll, tapi saya sedang malas
ceritanya.
Entah kenapa
Sepertinya ada yang salah dengan negeri ini.
Entah kenapa, di negara ini hukum begitu kerasnya
pada maling ayam, nenek pemungut buah sisa, keluarga pemungut kakao sisa,
keluarga yang dianggap mencuri setelah ditipu oleh yang menuduh pencuri. Kalau
yang dirampok itu besar-besar, 100M, 23M, 40M hukumannya jauh lebih ringan
daripada mengambil yang kecil-kecil.
Dinegara ini berlaku kalimat
buat
apa ambil kecil hukumannya berat kalau bisa ambil besar hukumannya ringan.
Entah kenapa, dinegara ini agamanya selalu
dijadikan bahan omongan, katanya dijadikan panduan hidup, pedoman hidup. Tapi
rampok uang rakyat tidak pernah berhenti. Apa iya diagamanya diajarkan merampok
uang yg bukan haknya? Masa ada agama yg enak seperti itu, sepertinya tidak ah,
Eh apa saya yg tidak tau ada agama seperti itu? Entahlah.
Dinegara ini berlaku kalimat
Kata-kata
ketuhanan itu hanya metafor dan kiasan biar indah dan dianggap religius
sehingga makin banyak membuka pintu uang. Ya Tuhan, terimakasih Engkau membuka
lebih banyak lagi pintu rejeki untuk hamba, kalau bisa ditambah lagi Ya Tuhan.
Aku akan memanfatkan ini sebaik-baiknya
Ya Tuhan.
Entah kenapa, dinegara ini orang-orang bodoh
sering cari sensasi dengan ucapan, tindakan yang tidak masuk akal dilakukan
tapi ternyata dilakukan. Entah kenapa, sara dibawa-bawa, dituduh-tuduh satu
sama lain berasa paling benar. Pernah saya dengar filosofi dari rautan bulat
dengan cermin kecil dibawahnya adalah jika ingin memperbaiki sesuatu ngaca
dulu.
Ah kebetulan ada rautan disamping saya saat
ini, saya mau ngaca dulu.haha
Entah kenapa, entah.
Kentut Oh Kentut
Kentut Oh Kentut
Engkau laksana hantu
Hadiranmu sungguh misterius
Datang tiba-tiba tak permisi
Kentut Oh Kentut
Sungguh engkau kuasa ruangan
Hadirmu sanggup memporak-porandakan sunyi
Meninggalkan aroma tak berwujud
Kentut Oh Kentut
Dari manakah engkau muncul?
mengapa tidak bersemayam dalam perut
haruskah keluar dari lubang imut nan keriput?
Haha. Kentut memang bukan sembarang gas yang keluar dari bawah perut. Dia adalah mekanisme rumit yang keluar untuk membantu mengurangi kepadatan "populasi" dalam perut. Kentut itu Penting. Bahkan banyak orang mau membayar mahal untuk bisa kentut. Sedemikian pentingnya kentut bahkan dia ditunggu oleh orang-orang. Tidak percaya? coba tengaok orang yang habis operasi usus buntu, pertanyaan pertama sebelum orang itu diberi makan atau minum adalah "Kamu sudah kentut atau belum?" see, begitu pentingnya kentut sampai ditunggu oleh banyak oranga.hehehe
Dibalik itu semua Kentut mempunyai banyak fakta unik, berikut Fakta Unik Seputar Kentut.
22 Fakta Unik dan Menarik Tentang Kentut
1. Darimana asal Kentut?
Dari
gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan, gas
yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia dan gas dari
bakteri perut.
2. Apa komposisi Kentut?
Bervariasi. Makin
banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut
(oksigen dalam udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai usus). Adanya
bakteria dan reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus
menghasilkan karbondioksida.Bakteria juga menghasilkan metana dan hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak uidara yang tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut.
Makin lama menahan kentut, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentutnya lebih banyak karena tubuh tidak sempat mengabsorbsi oksigem.
3. Kenapa Kentut berbau busuk?
Bau kentut karena
kandungan hidrogen sulfida dan merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung
sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda,
makin banyak sulfur dan merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut
dan makin busuklah kentut anda.Telur dan daging berperan besar dalam menghasilkan bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut dan bukan kebusukannya.
4. Kenapa Kentut menimbulkan bunyi?
Karena adanya vibrasi lubang anus pada saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung kecepatan gas.
5. Kenapa Kentut yang busuk itu hangat dan tidak bersuara?
Salah
satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri dan proses
pencernaan memproduksi panas, dan hasil sampingannya adalah gas busuk.
Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat dan jenuh dengan produk
metabolisme bakteri yang berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut,
walau hanya kecil volumenya tapi SBD (Silent but Deadly).
6. Berapa banyak Kentut diproduksi dalam sehari?
Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.
7. Mengapa Kentut keluar melalui lubang dubur?
Karena
density-nya lebih ringan, mengapa gas tidak melakukan perjalanan ke
atas ? Tidak demikian. Gerak peristaltik usus mendorong isinya ke arah
bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah.Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus termasuk gas-gasnya untuk bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung menjadi gelembung besar.
Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh karena bentuk usus yang rumit dan berbelit-belit.
8. Berapa waktu yang diperlukan Kentut untuk melakukan perjalanan ke hidung orang lain?
Tergantung
kondisi udara seperti kelembaban, suhu, kecepatan dan arah angin, berat
molekul gas kentut, jarak antara transmitter dengan receiver. Begitu
meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsenstrasinya
berkurang.Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik berarti mengalami pengenceran di udara dan hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di tempat sempit seperti lift atau mobil, konsentrasinya lebih banyak sehingga baunya akan tinggal dalam kurun waktu lama sampai terserap oleh dinding.
9. Apakah setiap orang Kentut?
Sudah pasti, kalau masih hidup. Sesaat setelah matipun orang masih bisa kentut.
10. Betulkah laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan?
Tidak
ada hubungannya dengan gender. Kalau benar, maka perempuan menahan
kentutnya dan saat kentut banyak sekali jumlah yang dikeluarkan.
11. Saat apa biasanya orang Kentut?
Pagi
hari saat di toilet, yang disebut “morning thunder”. Kalau resonansinya
bagus, mungkin bisa terdengar diseluruh penjuru rumah.12. Mengapa kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
13. Selain makanan, apa saja penyebab Kentut?
Udara
yang tertelan, makan terburu-buru, makan tanpa dikunyah, minum soft
drink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah, sehingga
gas di dalam usus mengalami ekspansi, sehingga muncul sebagai kentut).
14. Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi muncul di lain lubang?
Tidak.
Sendawa muncul dari perut, komposisi kimianya lain dengan kentut.
Sendawa mengandung udara lebih banyak, kentut mengandung gas yang
diproduksi oleh bakteri lebih banyak.
15. Kemana perginya kentut kalau ditahan atau tidak dikeluarkan?
Bukan
diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor. Kentut berimigrasi menuju
ke bagian atas menuju usus dan pada gilirannya akan keluar juga. Jadi
bukan lenyap, hanya mengalami penundaan.
16. Mungkinkah kentut terbakar?
Kentut
mengandung metana, hidrogen yang combustible (gas alam mengandung
komponen ini juga). Kalau terbakar, nyalanya berwarna biru karena
kandungan unsur hidrogen.17. Bisakah menyalakan korek api dengan kentut?
Konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.
18. Mengapa Kentut anjing dan kucing lebih busuk?
Karena kucing dan anjing adalah karnivora. Daging kaya akan protein. Protein mengandung banyak sulfur, jadi kentut binatang ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti gajah, kuda, kambing yang memproduksi banyak kentut, lebih lama, lebih keras bunyinya, tapi relatif tidak berbau.
19. Betulkah pening kepala kalau mencium bau kentut 2-3 kali berturut-turut?
Kentut
mengandung sedikit oksigen. Mungkin sedikit saja anda akan mengalami
pening kepala kalau mencium bau kentut terlalu banyak.
20. Apakah warna kentut?
Tidak berwarna. Kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida akan ketahuan siapa yang kentut.
21. Apakah kentut itu acid, basa, atau netral?
Acid, karena mengandung karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S).22. Apakah yang terjadi kalau seseorang kentut di planet venus?
Langganan:
Postingan (Atom)