Berbagi sedih, berbagi senang


Ketika ada suatu kejadian sedih yang menimpa kita, hampir pasti semua orang akan merasa simpati maupun empati atau dalam bahasa yang lebih populer lagi kasihan jika tidak ada orang yang dapat dijadikan teman atau tempat cerita. Sendiri meratapi kesedihan yang menimpa.

Tapi, itukah kesedihan yang sebenar-benarnya?
Seandainya, ketika kita sedang merasakan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, namun disaat itu pula kita tidak memiliki teman untuk berbagi semua itu, itukah yang disebut dengan kebahagiaan sebenar-benarnya?

Untuk saya, lebih baik saya sendiri dalam kesedihan daripada sendiri dalam kebahagiaan.
Saya lebih merasa senang ketika kesedihan yang saya alami, saya rasakan, saya cari sendiri solusinya, saya cari sendiri pemecahannya. Karena yang tau obatnya untuk itu adalah diri saya sendiri, bukan orang lain.
Tapi, ketika mendapatkan kebahagiaan, saya ingin membaginya dengan yang lain. Andaikan kebahagiaan saya itu adalah acara ulangtahun, maka saya ingin mengadakannya dan dihadiri oleh teman-teman saya. Bukan sendirian merasakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar