Banci, Bencong, Waria

Pukul 01:24 AM.

Baru saja saya selesai makan.

Dan langsung berhadapan dengan laptop lagi, uhui.

Apa yang akan saya sentil kali ini?

Coba tebak?

BENCONG

Ya betul manusia setegah pria dan setengah wanita.

Ahaha. Entah kenapa pikiran saya usil ingin membicarakan mereka. Haha.

Saya tidak ingin membahas apakah mereka salah atau benar, karena sesuai dengan keyakinan saya kebenaran sejati adalah milik Tuhan. Saya sedikitpun tidak pantas menyalahkan atau membenarkan perilaku atau tindakan seseorang, apalagi menyangkut pandangan hidupnya.

Lalu apa yang akan kita bicarakan? Oke kita mulai. Saya ingin coba men-strata-kan panggilan untuk masing-masing level. Ahaha. Ide gila ini muncul dengan begitu saja. Ahahaha.

Dari sekian banyak aspek yang bisa jadi bahan pertimbangan, yang paling mudah tentunya tampilan fisik keseharian. Karena ini paling mudah kita amati, kita gunakan saja ini untuk memberi tingkatan ya?hehe

Pertama, signnya, yak ini bisa kita lihat dari seorang pria dengan tampilan pria tulen namun ada beberapa gerakan tubuhnya yang membahasakan sifat feminin alias kemayu. Bisa dilihat dari cara jalan yang 1 line macam model, atau jentikan tangannya.ahaha. untuk yang satu ini bagaimana kalau kita sebut PRIA MELAMBAI. Siap?yak. ahahaha.

Kedua, symptomnya sudah muncul, dapat kita lihat dari pria dengan tingkatan yang awal tadi tapi kemudian ditambah dengan make up dan sedikit gaya-gaya centil khas bencong. Ya bolehlah ditambah dengan aksesoris kewanitaan yang sedikit-sedikit menempel disana-sini. Untuk tahap ini bisa saja kita namai tingkatannya BANCI.

Ketiga, baru akut ni, ketika si pria itu sudah berganti kostum dengan pakaian wanita tentunya dengan segala pernak-pernik perlengkapannya yang biasa dipakai wanita bersolek. Namun untuk tingkatan ini, yang bersangkutan hanya berubah pada saat-saat tertentu. Tidak seluruh waktunya selama sehari penuh dalam kondisi seperti itu. Untuk tingkatan seperti ini, bagaimana kalau kita sematkan titel BENCONG. Sepakat ya?

Keempat, sudah kronik, sulit disembuhkan, haha, bagian ini adalah bagian dimana si pria sudah total merubah penampilannya dalam bentuk wanita. Ya SEMUANYA. Tanpa terkecuali. Perubahan tubuh yang ekstrim dan ekstrim. Dalam seharisemalam hingga bertahun-tahun penampilan akan tetap pada tampilan barunya sebagai wanita. Untuk tingkatan yang ini sebutannya yang cocok agaknya adalah WARIA. Dan ini sudah tingkatan tertinggi.

Tidak tidak, tulisan saya ini tidak mendiskritikan siapapun yang memilih jalan hidup seperti itu. Silahkan saja, toh pada akhirnya yang bersangkutan sendiri yang akan berhadapan dengan Tuhan untuk pertanggungjawabannya. Saya hanya melihat dengan mata dan coba memahami dengan hati.

Satu hal yang saya apresiasi dari mereka adalah keberanian mereka. Apa? Coba tebak. Haha. Keberanian menentukan jalan hidup mereka sendiri, menemukan cara mereka sendiri untuk menemui Tuhan, memilih penghidupan mereka sendiri. Keberanian yang sangat sedikit sekali ditemui dimasyarakat sekarang yang terus terkungkung dalam batasan norma-norma masyarakat yang membebat mereka. Saya garisbawahi, keberanian yang dimaksud bukan keberanian untuk merubah takdir mereka, tapi keberanian melawan arus. Sangat-sangat dibutuhkan kekuatan yang maha dahsyat untuk bisa terus bertahan dikaki mereka sendiri tentunya. Sedangkan kebanyakan kita hanya hidup mengikuti arus saja, ketika moral bergeser yang bisa diperbuat hanya diam dan mengiba. Selintas pikiran saya mengingat kejadian beberapa waktu lalu, dimana ada satu keluarga yang dimusuhi oleh warga tempat tinggalnya karena melaporkan kecurangan dalam ujian anaknya. Yang dimusuhi itu berani melawan arus, sedangkan yang memusuhi itu terbawa arus, dan menghasilkan pola pikir yang ”luar biasanya”.

Kembali ke topik kita soal bencong ini, dari empat tingkatan yang telah sama-sama kita bagi, hehe, tidak semuanya itu termasuk dalam kelompok pemberani. Dua tingkat diawal masih dalam status pengecut. Kenapa? Karena mereka tidak punya nyali untuk menunjukan siapa mereka sebenarnya. Mereka malah membiarkan diri mereka sendiri terkungkung oleh masyarakat sekitarnya. Dan hasilnya malah tidak karuan seperti itu. Aaahhh.

Coba lihat apa yang terjadi pada pria yang berubah menjadi wanita lalu menjadi terkenal itu, muncul di tv-tv, membangun pantiasuhan disanasini, menyediakan lembaga pendidikan, kursus, pelatihan. Menurut saya itu jauh lebih mulia, daripada hanya mengurusi soal selangkangan, sedikit-sedikit ribut soal selangkangan, pake bawa-bawa nama Tuhan pula. Apapun dipakai untuk urusan urat.

Sungguh saya tidak membicarakan agama apapun disini, karena kalau bicara agama, ujungnya pasti akan memisahkan salah dan benar, dan seperti yang saya katakan diawal, yang menentukan benar salah itu sejatinya milik Tuhan.

Saya tidak melarang, dan juga tidak mendukung. Jalan terbaik menjalani hidup adalah dengan mengenali diri sendiri bukan? Ya pada akhirnya kan ada frase seperti ini dari saya ”Yang berbuat, Yang bertanggungjawab”

Hmmph. Pukul 01:56. mata saya mengantuk tapi tangan saya tidak letih. Ahahaha. Mengenai pembagian tingkatan diatas, itu hanya pemikiran saya, ya mungkin bisa dijadikan referensi untuk mengetahui siapa teman-teman anda, ataua bahkan anda sendiri.

Ahahaha.

Pukul 1:58

Disave di laptop mungil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar