wartawan, anggota dpr, dan murid sd

Alkisah terjadilah sebuah perbincangan antara wartawan, anggota dpr, dan murid sd.

Berikut petikan perbincangan mereka

W= wartawan

D= anggota dpr

S = murid sd

W = kelas berapa sekarang dek?

S = sekarang kelas 6 mas

W = udah mau ujian nasional ya?

S = he eh (menggangguk)

W = udah lama nie sekolahny miring kaya gini?

S = dari kelas 3 juga udh begini mas (cengengesan)

W = gak takut apa kerubuhan atap pas belajar gitu dek?

S = ya agak takut sie mas, tapi udah biasa. Klo ujan gede baru gak berani sekolah

W = klo gak ujan berarti gpp ya?

S = iya mas, aman ko.klo ujan gede biasanya bocor, klo udh gitu bu guru suruh kita pada keluar, takut roboh katanya.

W = pernah ada yang ketibanan atap gitu dek?

S = temen saya pernah mas, tapi gpp, Cuma lecet dikit. Klo saya si gak pernah mas

Berlanjut ke anggota dpr

W = pak, bagaimana tanggapan bapak dengan masih banyaknya sekolah-sekolah kita yang masih dalam kondisi yang tidak layak.

D = ya, kita juga prihatin ya mas ya.maka dari itu kita berjuang untuk terus mengawasi anggaran belanja Negara yang dikeluarkan pemerintah. Agar angggaran belanja itu bener-benar berpihak pada rakyat. Biar gak ada yang main-main sama keuangan Negara.

W = maksudnya agar tidak ada yang korupsi dana tersebut gitu ya pak?

D = ya seperti itu, mas kan tau sendiri kan di Negara kita itu korupsinya masih menjamur.klo kita gak awasin bisa-bisa duit itu lenyap gak berbekas.

W = dalam waktu dekat ini rencananya akan dimulai pembangunan gedung baru di dpr, apa itu tidak menyakiti masyarakat pak? Saat ini masih banyak masyarakat yang kontra dengan pembangunan itu

D = ya untuk yang keberatan bisa disampaikan ke anggota dpr wilayahnya, kita tetap dengarkan aspirasi mereka, tapi pembangunan tidak bisa dihentikan. Saya tidak mau kehilangan nyawa akibat tertimpa gedung yang miring.

W = ketika saya mewawancarai anak sd di salah satu kota yang kondisi sekolahnya sudah sangat miring, mereka bilang kemiringan yang hampir roboh itu aman-aman saja kecuali ketika hujan, apa di gedung dpr ini klo hujan bocor pak?

D = (mulai agak kesal) mas ini menghina ya, ya gak mungkinlah gedung dpr itu bocor. Itu kan gedung terhormat jadi perawatannya gak main-main, pembangunan gedung baru itu untuk lebih memaksimalkan kinerja anggota dpr mas.biar bisa lebih total mengaspirasikan suara rakyat.

W = tetapi pak, biaya yang sangat besar untuk membangun gedung itu dinilai penghamburan uang rakyat pak

D = (dengan nada tinggi) apanya yang menghamburkan uang rakyat mas? Uang itu dipergunakan untuk membangun gedung baru yang fungsinya untuk memaksimalkan fungsi anggota dpr sendiri itu sebagai wakil rakyat.

W = tapi pak bukankah akan lebih bijak jika dana pembangunan itu digunakan untuk kepentingan rakyat yg lainnya?

D = ini juga kan kepentingan rakyat mas (dengan nada marah) nyawa saya lebih penting ketimbang anak-anak sd itu. Karena saya wakil rakyat, posisi saya jelas lebih berguna dibanding dengan anak-anak sd gurem yang gak jelas masa depannya kaya apa. Jadi klo disusun prioritasnya ya saya adalah top priority dibanding yang lainnya.karena saya wakil rakyat.(ngeloyor pergi)

6/21/2011

sambil menatap tv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar